Rabu, 27 Mei 2015

Benda-benda Koleksi di Museum Misi Muntilan

Benda-benda Koleksi di Museum Misi Muntilan

Peninggalan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ (Uskup Pribumi Pertama Indonesia).
- Jubah uskup
- Mitra
- Solideo
- Bonet
- Foto
- Surat baptis
- Surat Presiden RI Ir. Soekarno untuk peresmian cungkup makam
- Buku Misale Romanum (Buku Misa berbahasa Latin)

Motto tahbisan uskup Mgr. Soegija : In Nomine Jesu
Sesanti Mgr. Soegija : 100 % Katolik, 100 % Indonesia 







Peninggalan Kardinal Justinus Darmojuwono (Kardinal Pertama Indonesia)
- Jubah uskup
- Mitra
- Topi rekreasi
- Tempat menyimpan minyak krisma
- Foto
- Potongan tongkat
- Alat makan : piring, sendok, garpu


Motto tahbisa uskup Kardinal Darmajuwono : In Te Confido
Sesanti Kardinal Darmajuwono : Dadi warganing pasamuwan kuwi kudu gelem kumpul. Sing ora kumpul bakal ucul. Sing padha kumpul kudu wani cucul...Sithik ora ditampik akeh tansaya pekoleh.







Buku Misale Romanum (Buku Misa bahasa Latin) milik Mgr. Soegijapranata


Buku ini cetakan 18 Oktober 1920 dipergunakan oleh Mgr. Soegija pada saat memimpin perayaan Ekaristi (Misa Kudus) dengan bahasa Latin. Dalam Missae Romanum terdapat Ordo Missae (Tata Perayaan Ekaristi), yaitu bagian dari Misa yang memuat rumus doa-doa tetap untuk perayaan Ekaristi. Imam boleh memilih dari antara beberapa rumus yang disediakan. 



Buku  Missae Defunctorum (buku Upacara kematian) milik Mgr. Soegijapranata
Cetakan 13 April 1928 Buku upacara kematian milik Mgr. Alb. Soegijapranata dipergunakan didalam memimpin upacara pemberkatan orang meninggal (pemberkatan jenazah/ rekuiem).


 
Sepeda Onthel (sarana bermisi Tarsisius Karim Darmasuprapto 'mbah Darmo' Katekis Petama Kelor)


Diambil dari Gereja Paroki Kelor Wonosari. Diberikan oleh putri Mbah Darmo dan diserahkan pihak Museum Misi Muntilan.
Sepeda Onthel ini dipakai oleh Mbah Darmo sebagai sarana transportasi menuju tempat-tempat dimana beliau mengajar agama di beberapa daerah di Gunung Kidul..

 


Jubah & Kasula Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

1 (satu) stel pakaian imam terdiri dari jubah, kasula, singel dan stola. Bahan dari kain dan semuanya berwarna kuning. Dan pada bagian stola ada hiasan dengan bordir  bergambar Allah Bapa, Yesus Putra dan Roh Kudus. Keadaan utuh dan masih baik.

1 stel pakaian imam milik Mgr. Alb. Soegija. Dipakai sbg perlengkapan dlm memimpin perayaan Ekaristi.

Catatan :

Kasula : disebut paenula atau planeta, berasal dari bahasa Latin casula berarti gubuk kecil atau pakaian luar. Kasula merupakan pakaian liturgi resmi yang dipakai pada bagian paling atas.

Stola : pada mulanya merupakan tanda pangkat jabatan dalam kekaisaran Romawi. Kini stola dipakai oleh orang-orang yang ditahbiskan Stola dipakai di atas kedua pundak dan stola membujur ke depan dan sejajar..

 





Lonceng Prenthaller (Lonceng Angelus) - peninggalan Romo Prenthaller, SJ

Lonceng ini awal mula berada di Stasi Nyemani, Boro, Kalibawang kemudian diambil oleh Tim Museum Misi Muntilan. Lonceng ini terbuat dari besi baja asli, dibagian atas lonceng terdapat gambar Ibu Maria dengan   tulisan melingkar yang berbunyi : Dewi Mariyah Sembah bektinipoen aanah djawi oegi.



Lonceng ini merupakan salah satu peninggalan dari Rm. JB. Prennthaler, SJ yang didatangkan dari Belanda pada tahun 1928. Dipasang di sepanjang perbukitan Menoreh, yang dalam fungsinya sebagai sarana untuk mengingatkan waktu berdoa Angelus / Doa Malaikat Tuhan setiap jam 6 pagi, 12 siang, 6 sore. Selain itu digunakan sebagai sarana komunikasi warga masyarakat, seperti  untuk mengumpulkan warga, tanda ada warga yang meninggal, dll.
 




 

0 komentar:

Posting Komentar